Penerbangan jenis 747 merupakan salah satu prestasi paling
hebat abad ke-20. Hingga hari ini, pesawat tersebut tetap menjadi pesawat idola
para turis, karena ruangannya yang cukup luas, teknologi dan yang terpenting
dapat diandalkan. Sehingga penumpang merasa nyaman dengan penerbangannya, walau
harus menguras isi kantong.
Seperti pilot pesawat 747, dijari anda-lah seluruh kendali
untuk terbang sesuai dengan ketinggian yang anda kehendaki. Akan tetapi banyak
orang melakukan perjalanan hidupnya pada ketinggian jelajah yang statis selama
bertahun-tahun. Tidak menyukai benturan-benturan yang mereka temui selama
perjalanan.
Anda diberi kepercayaan untuk mengambil kendali kehidupan
anda dan berusaha untuk mengubahnya. Sementara anda memegang kendali, anda akan
tetap terbang pada ketinggian yang tetap dan mungkin lebih tinggi. Tetapi jika
anda melepaskannya, maka pilot anda akan menginterupsi dan membawa anda kembali
pada kebiasaan ketinggian perjalanan (hidup) anda.
Pada dasarnya, gambaran diri seperti ini adalah bagaimana
anda menilai diri sendiri – pandangan anda tentang diri sendiri. Semua hal yang
anda percayai tentang diri anda hingga saat ini dalam kehidupan, akan membentuk
gambaran diri anda.
Apakah anda melihat diri anda sebagai orang yang percaya
diri dan ramah, atau seseorang yang malu dan takut untuk melakukan perubahan?
Apakah anda menganggap diri anda sebagai orang yang positif yang melihat semua
orang dari sisi baiknya, atau apakah anda selalu melihat keburukan orang lain?
Pendapat anda tentang diri sendiri merupakan apa yang
akhirnya akan membentuk diri anda. Apa yang terjadi dalam hidup, terjadilah,
anda tidak dapat mengubahnya. Tetapi yang dapat anda ubah adalah cara pandang (mindset) anda terhadap peristiwa-peristiwa
kehidupan dan bagaimana anda menilainya.
Dalam hal ini berarti otak harus kita optimalkan, jangan
biarkan ia terus tertidur terlalu lama. Toh sebuah peribahasa kuno “pisau yang
tidak pernah diasah akan tumpul”. Pelatihan pengoptimalan fungsi otak yang kita
mulai sejak bangku TK hinga kuliah harus selalu kita jaga. Einsten, ilmuwan
penemu teori relativitas, ahli fisika dan ahli matematika itu pun mendapat
julukan jenius juga karena dia mampu mengoptimalkan fungsi otaknya, walau
sebenarnya otak einsten tidak jauh berbeda dengan otak kebanyakan orang.
Hidup kita adalah apa yang kita fikirkan kemudian kita
percaya akan hal yang ada dalam benak kita. Sedikit mengutip kata-kata para
filosofis “cogito ergo sum”, aku
berfikir maka aku ada. Dengan berfikir manusia hidup, dengan hidup berarti
manusia diakui eksistensinya.
Wahai engkau para “ahsaani taqwiim”! syukurilah apa yang telah
diberikan-Nya dengan selalu menggunakan apa yang ada pada kita saat ini (otak).
Karena dengan itu anda akan menjadi sebaik-baiknya penciptaan yang hidup.
Berfikir
untuk hidup
Hidup
untuk berdiri
Berdiri
untuk bersama
0 komentar:
Posting Komentar