Bergabung Dengan Kami!!

Senam Kebugaran Jasmani


(lima.. enam.. tujuh.. delapan.
(Instruktur memimpin jalannya senam)
"Siap Grak!! Rentangkan kedua tangan!! Hadap kiri grak!! Rentangkan kedua tangan!!", teriak salah satu Ustadz SD Islam Ar-Rahmah memberi aba-aba kepada seluruh santri SD Ar-Rahmah. Sedangkan Ustadz-Ustadzah yang lain sibuk mengatur dan menata santri supaya berbaris dengan rapi. Seperti biasa, setiap hari sabtu pagi, SD Islam Ar-Rahmah mengadakan senam bersama secara rutin. Begitu pun dengan hari ini,(Sabtu/24/03) seluruh santri dan Ustadz-Ustadzah juga mengadakan senam bersama. Akan tetapi pada kesempatan hari ini (Sabtu/23/03), kegiatan senam bersama terasa berbeda dengan senam-senam sebelumnya. Ada apa gerangan yang membedakannya? Betul sekali, pada Sabtu (24/03), senam bersama di SD Islam Ar-Rahmah Suruh, kegiatan senam dipandu langsung oleh instruktur
senam. Beliau adalah Ibu Gemiati yang tak lain dan tak bukan merupakan ibu kandung dari santri SD Islam Ar-Rahmah yakni Aulia Hanifah (Santri kelas IV), dan Harun Sayid (Santri kelas V). Sebelumnya, ibu Gemiati juga melatih senam kebugaran jasmani kepada ustadz dan ustadzah SD Islam Ar-Rahmah Suruh.
Dengan hadirnya pelatih sekaligus intrusktur senam, para santri dan ustadz/ah dapat menimba ilmu tentang senam kebugaran jasmani secara langsung. Seluruh santri dan Ustadz/ah sangat serius dalam mengikuti kegiatan senam bersama
hingga tuntas. Setelah selesai, seluruh santri kembali dibariskan kemudian dipersilahkan memasuki kelas masing-masing untuk mengikuti pelajaran seperti biasanya. Senam bersama pada kesempatan kali ini benar-benar semarak dan meriah. Semoga pada Sabtu-Sabtu yang akan datang senam bersama secara rutin semakin meriah dan menarik. (Der Kaizer)

Lihat lebih banyak foto:
Klik show untuk membuka
Klik show untuk membuka
Klik show untuk membuka
Klik show untuk membuka
Klik show untuk membuka

Renungan



Sabda Rasulullah SAW : 

"Sesungguhnya Allah SWT, para malaikat, para penduduk langit dan bumi sampai semut-semut dalam lobangnya juga ikan-ikan di dalam lautan,
 semuanya mendoakan
 seseorang yang mengajarkan kebaikan kepada manusia". Bukankah hal yang begitu indah jika kita didoakan 
oleh semua penghuni alam ciptaan Allah ini ? . . .

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN

Sebagai seorang pendidik, kita secara langsung tidak lepas dari Standar Nasional Pendidikan (SNP).Standar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum NKRI.(Pasal 1 Nomor 17 UU 20/2003 tentang Sisdiknas dan Pasal 3 PP. 19/2005 tentang SNP). 
Standar Nasional Pendidikan berfungsi sebagai dasar dalam perencanaan , pelaksanaan dan pengawasan pendidikan dalam rangka mewujudkan pendidikan nasional yang bermutu(Pasal 3 PP. 19/2005 tentang SNP).
Standar Nasional Pendidikan bertujuan menjamin mutu pendidikan nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat(Pasal 4 PP. 19/2005 tentang SNP).
Standar Nasional pendidikan merupakan penjabaran dari UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas yang dituangkan dalam PP nomor 19 tahun 2005.
 Adapun Standar Nasional Pendidikan meliputi :
1. Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
2. Standar Isi
3. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
4. Standar Proses
5. Standar Sarana dan Prasarana
6. Standar Pembiayaan
7. Standar Pengelolaan
8. Standar Penilaian Pendidikan

The Power of Learning Styles

Jika anda berperan 

sebagai seorang pengajar/pelatih, 

atau dalam makna apapun 

fasilitator proses belajar, 

ingatlah selalu 

bahwa gaya berpikir anda sendiri 

mungkin akan mendominasi 

pendekatan yang anda gunakan saat mengajar, 

mungkin malah jauh lebih kuat

ketimbang yang anda sadari. 

Kita cenderung mengajar dengan cara yang sama 

seperti cara belajar yang kita sukai.



Karl Albrecht   

The Power of Learning Styles

the power of learning styles !

Ada sepuluh kepercayaan keliru mengenai pembelajaran yang menyebabkan para guru mengalami stres tinggi dan kehabisan tenaga, sementara para siswa sering mengalami ketidakmampuan belajar, yaitu :

Kekeliruan 1  : siswa yang tidak bisa duduk diam berarti tidak  siap belajar !
   

   Banyak siswa yang memerlukan bergerak ketika belajar. sebuah kajian di Amerika mengungkapkan bahwa separuh dari siswa kelas delapan sebuah sekolah butuh sangat banyak bergerak ketika sedang belajar, dan jika mereka dibiarkan bergerak dari satu tempat belajar ke tempat lainnya sambil menyerap informasi baru, ternyata secara statistik mencapai hasil yang lebih baik ketimbang harus tetap duduk di kursi. kebanyakan siswa yang terlibat secara aktif cenderung mampu belajar lebih banyak, lebih memerhatikan, dan mencapai nilai tes yang lebih tinggi ketimbang hanya duduk dan mendengarkan.

to be continued...



TERUSLAH BERKARYA

Jangan berhenti! Bukan karena berhenti akan menghambat laju kemajuan anda. Namun, sesungguhnya alam mengajarkan bahwa anda tak akan pernah bisa berhenti. Meski anda berdiam diri di situ, bumi tetap mengajak anda mengelilingi matahari. Maka, bergeraklah! Bekerjalah! Berkaryalah! Bekerja bukan sekedar untuk meraih sesuatu. Bekerja memberi kebahagiaan diri. Kepuasaan yang tak ternilai. Itulah yang diharapkan oleh alam dari anda.
Air yang tak bergerak lebih cepat busuk. Kunci yang tak pernah dibuka lebih mudah serat. Mesin yang tak dinyalakan lebih gampang berkarat. Hanya perkakas yang tak digunakanlah yang disimpan dalam laci berdebu. Alam telah mengajarkan ini. Jangan berhenti berkarya, atau anda segera menjadi tua dan ... 
Dengan berkarya berarti anda terus memutar otak untuk mendapatkan suatu hasil. Memang cukup berat rasanya bila baru ingin mengawalinya. Apalagi jika anda termasuk golongan orang yang berintelegente rata-rata, belum tampak jelas bidang profesionalisme soft skill anda. Apakah anda termasuk kategori orang dalam ruangan, atau teknis lapangan? Atau bahkan pula termasuk yang kedua-duanya.
Namun bagaimana pun keadaan anda saat ini, percayalah bahwa setiap manusia yang lahir selalu disertai dengan kelebihan dan kekurangannya. Dan kelebihan itu merupakan potensi terdahsyat yang akan menunjukan siapa diri anda serta mampu menutupi kekurangan yang senantiasa menghantui kehidupan. Kelebihan itu tiada lain adalah salah satu dari delapan kecerdasan majemuk (multiple intelegente) yang ada.
Tak perlu ada ketakutan ataupun keraguan untuk mencoba sesuatu yang baru bila menginginkan hidup yang berwarna. Warna hidup terletak pada kemauan anda untuk tampil beda. Bukan berjalan biasa-biasa saja. 
Dengan berkarya berarti anda telah mewarnai kehidupan anda. Kertas dalam keadaan biasa tampak putih polos (dengan sedikit garis tipis kecil bagi jenis kertas tertentu). Orang dengan sekejap melihat dan dengan cepat ia berpaling. Mengapa demikian? Dapat dipastikan karena kertas tersebut tidak mempunyai daya tarik yang khusus karena berjalan seperti apa adanya alias biasa-biasa saja. 
Beda halnya jika anda berani memberi sedikit torehan warna pada kehidupan anda. Entah merah, hijau, kuning atau sebagainya. Orang yang melihat pun agak menahan pandangan mereka, dalam benak timbul pertanyaan. Dan ketika pertanyaan muncul, orang akan semakin lama melihat kertas tersebut. Mengapa kertas tersebut tidak putih? Mengapa kertas tersebut ada titik kecil berwarna merah? Mengapa titik itu tidak tepat berada pada titik ordinat? 
Satu warna (potensi) pun jika anda memaksimalkan, sudah tentu memberi anda sebuah karya yang indah untuk orang lain lebih lama memandang anda minimalnya. Apalagi lebih banyak karya, tentunya anda bisa membayangkan sendiri. Anak dengan bimbingan anda dan sedikit imajinasi mereka mampu menghasilkan karya seperti di bawah ini. Lantas apa yang sudah anda hasilkan saat ini ?
 ليس الفتى من يقول هذا ابي, ولكنّ الفتى من يقول ها انا ذا

EKSISTENSI HIDUP DENGAN BERFIKIR




Oleh: Maz Choz
Penerbangan jenis 747 merupakan salah satu prestasi paling hebat abad ke-20. Hingga hari ini, pesawat tersebut tetap menjadi pesawat idola para turis, karena ruangannya yang cukup luas, teknologi dan yang terpenting dapat diandalkan. Sehingga penumpang merasa nyaman dengan penerbangannya, walau harus menguras isi kantong.
Seperti pilot pesawat 747, dijari anda-lah seluruh kendali untuk terbang sesuai dengan ketinggian yang anda kehendaki. Akan tetapi banyak orang melakukan perjalanan hidupnya pada ketinggian jelajah yang statis selama bertahun-tahun. Tidak menyukai benturan-benturan yang mereka temui selama perjalanan.
Anda diberi kepercayaan untuk mengambil kendali kehidupan anda dan berusaha untuk mengubahnya. Sementara anda memegang kendali, anda akan tetap terbang pada ketinggian yang tetap dan mungkin lebih tinggi. Tetapi jika anda melepaskannya, maka pilot anda akan menginterupsi dan membawa anda kembali pada kebiasaan ketinggian perjalanan (hidup) anda.
Pada dasarnya, gambaran diri seperti ini adalah bagaimana anda menilai diri sendiri – pandangan anda tentang diri sendiri. Semua hal yang anda percayai tentang diri anda hingga saat ini dalam kehidupan, akan membentuk gambaran diri anda.
Apakah anda melihat diri anda sebagai orang yang percaya diri dan ramah, atau seseorang yang malu dan takut untuk melakukan perubahan? Apakah anda menganggap diri anda sebagai orang yang positif yang melihat semua orang dari sisi baiknya, atau apakah anda selalu melihat keburukan orang lain?
Pendapat anda tentang diri sendiri merupakan apa yang akhirnya akan membentuk diri anda. Apa yang terjadi dalam hidup, terjadilah, anda tidak dapat mengubahnya. Tetapi yang dapat anda ubah adalah cara pandang (mindset) anda terhadap peristiwa-peristiwa kehidupan dan bagaimana anda menilainya.
Dalam hal ini berarti otak harus kita optimalkan, jangan biarkan ia terus tertidur terlalu lama. Toh sebuah peribahasa kuno “pisau yang tidak pernah diasah akan tumpul”. Pelatihan pengoptimalan fungsi otak yang kita mulai sejak bangku TK hinga kuliah harus selalu kita jaga. Einsten, ilmuwan penemu teori relativitas, ahli fisika dan ahli matematika itu pun mendapat julukan jenius juga karena dia mampu mengoptimalkan fungsi otaknya, walau sebenarnya otak einsten tidak jauh berbeda dengan otak kebanyakan orang.
Hidup kita adalah apa yang kita fikirkan kemudian kita percaya akan hal yang ada dalam benak kita. Sedikit mengutip kata-kata para filosofis “cogito ergo sum”, aku berfikir maka aku ada. Dengan berfikir manusia hidup, dengan hidup berarti manusia diakui eksistensinya.
Wahai engkau para “ahsaani taqwiim”! syukurilah apa yang telah diberikan-Nya dengan selalu menggunakan apa yang ada pada kita saat ini (otak). Karena dengan itu anda akan menjadi sebaik-baiknya penciptaan yang hidup.
Berfikir untuk hidup
Hidup untuk berdiri
Berdiri untuk bersama