Bergabung Dengan Kami!!

Krisis Dalam Pemikiran Modern

Ilmu pengetahuan abad dua puluh telah memberi umat manusia berkah melimpah. Ia telah memberi manusia kemudahan materi, meluasnya cakrawala pikiran dan pandangannya tentang dunia (welthansaung). Tetapi ia juga mendatangkan kegelisahan jiwa yang hebat, dan hilangnya perhatian kita secara bertahap pada pedoman spiritual (baca : agama) dan etika --- “ Kebenaran, kehormatan dan keadilan” --- yang telah menjadi benteng kokoh setiap peradaban besar masa lalu.
Sekarang ini hal-hal absolut tampaknya menjadi impian yang tidak bisa terwujud. Saat kita sekarang ini adalah sebuah dunia relativitas yang baru dan asing. Penting bagi kita untuk menemukan suatu pengganti yang bermakna bagi kesadaran kita atas makna yang telah hilang.
Secara umum diakui kita hidup di zaman krisis. Tanda-tandanya dapat dilihat dimana-mana; dalam pertentangan global yang kuat dari ideologi-ideologi sosial yang tak sepaham; dalam kebingungan spiritual yang dipicu oleh ilmu pengetahuan modern. Dalam tantangan terhadap konsepsi-konsepsi moral kuno tentang amoralitas yang sinis dan terus berkembang, dalam pola hidup serba cepat (praktis) dan kacau yang sungguh-sungguh menyerang kesehatan jiwa kita.

Walau Hanya Setetes Darah

Terjerembap di jalanan
Setitik air mata
Tersungkur diatasnya

Darah ini darah siapa
Air mata ini air mata siapa
langit mendung memayunginya
Hanya bumi yang tahu siapa empunya

Jangan bersedih dedaunan
Kicaumu jangan sendu hai burung
Darah ini menetes dari roh nurani
Butir air mata adalah belaian damai

Jangan biarkann darah ini mengering
Air mata jatuh tanpa makna
Walau cuma setetes darah dan setitik air mata
Dari sini awal kemerdekaan dikumandangkan
Sukma Putri Andriyanti (Kelas 5)