Bergabung Dengan Kami!!

Cerita Lama Bersemi Kembali

By: Ordinat 450

... disebuah kampung terdapat banyak Penduduk desa yang sedang bekerja dengan kesibukan masing-masing. Menggembala ternak, membelah kayu, bermain layang-layang sampai dengan membawa pulang hasil panen dari sawah atau hutan. Semua orang tampak serius dan tak satu pun yang terlihat tanpa aktivitas.
Pada suatu hari terjadi kejadian aneh yang sempat mengusik ketentraman penduduk desa. Si Usil anak yang mempunyai kebiasaan menggembala domba ke hutan mulai bertingkah. Tanpa rasa ragu dan bimbang Ia segera melaksanakan ide jail-nya.
... tolooooooong.... toloooooong......... ada singa! Tolooooong....ng............ng..........ng. Penduduk yang mendengar suara teriakan minta tolong segera bergegas menuju sumber suara, karena tidak seperti layaknya hutan kampung mereka terdapat singa. Berduyun-duyun penduduk datang menuju Ucil. Sesampainya di tempat Usil, mereka tidak melihat singa (yang membuat heran penduduk).
Usil      : “Haaa... haaa... haaa...!”
Penduduk        : “Hai Usil mengapa engkau malah ketawa dengan seenakmu, bukankah kamu tadi yang teriak minta tolong kalau ada singa?”
Usil                  : “Haaa...haaaa...ha! Aku tertawa melihat kalian semua”.
Penduduk        : “Memangnya ada apa dengan kami? Lucu kah kami sehingga kau tertawa begitu?”
Usil                  : “Ya....! Kalian memang membuat aku tertawa, dengan mudahnya kalian satu desa aku bohongi dengan teriakan minta tolong. Haaa... haaa...”
Penduduk        : “Dasar kamu anak tak tahu kesopanan, jangan ulangi lagi jika kamu tidak ingin celaka! (penduduk bubar dan kembali ke kampung)”.
Selang beberapa hari Usil mengulangi hal itu dengan terikan minta tolong ada singa. Penduduk yang mendengar pun bergegas menuju sumber suara, namun hanya sebagian dari yang pertama karena sebagian beranggapan “itu hanya ulah anak kurang kerjaan usil, tak perlu kami kesana”.
Penduduk yang sedikit sampai di tempat Usil dan mereka untuk kedua kali dibohongi oleh Usil. Penduduk
mulai geram akan tingkah Usil dan bersumpah akan menghukum Usil kalau mengulang hal itu sekali lagi.
---karena ide jail-nya berhasil, kali ini Usil bermaksud mengulang hal tersebut---
... tolooooooong.... toloooooong......... ada harimau! Tolooooong....ng............ng..........ng.
Penduduk yang mendengar suara itu sudah bosan dan enggan untuk mendatangi Usil.  Usil mengulang teriakan minta tolong terus menerus karena saat itu memang ada harimau yang hendak memakan dombanya. Sampai suara Usil habis pun tak satu pun penduduk yang datang, akhirnya Usil pulang dengan tanpa domba-dombanya (karena habis dimakan harimau).
Begitulah akhir dari sebuah kebohongan, bencana dan celaka lah yang dapat diharapkan bagi yang melakukannya.
Bukan hanya sedangkal itu cerita ini dapat diterjemahkan. Melainkan bentuk kebohongan apa pun yang dilakukan pasti akan mendatangkan hasil (kebohongan). Berlagak manis, baik, tertib di depan orang pun akan berdampak.
Sejauh apa pun karakter kebohongan tersebut dipertahankan pasti pada suatu saat akan terbongkar dengan ujian problematik dunia dan muncul-lah kepribadian yang asli. Karena kepalsuan (baca: kebohongan karakter) sebenarnya rapuh, tidak mampu bertahan dengan terpaan badai permasalahan dan ujian pendewasaan kebijaksanaan. Dan yang akan cenderung tegak berdiri adalah sifat natural (karakter kepribadian) yang membedakan si A dengan si B.
Pada akhirnya hanya orang merugi-lah yang melakukan suatu kebohongan. Energi dan fikiran yang dicurahkan untuk membalikkan fakta, hanya akan berbuah bencana baginya. Banggalah dengan keaslian bukan dengan kepalsuan.

3 komentar:

ya pikir2 juga, keaslian yang jelek yo ojo dipelihara....

tanamkan sejak dini pada mereka (santri) yang baik, bila anda merasa krg baik

bodo / kebiasaan jelek jgn di pupuk nak subur dadine

Posting Komentar